www.metrosuara.id – Dalam beberapa waktu terakhir, sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kota Makassar, di mana seorang pedagang sayur menjadi korban kekerasan di Pasar Kalimbu. Rekaman CCTV yang menunjukkan momen tersebut langsung menyebar di media sosial, menarik perhatian publik dan menjadi sorotan di berbagai kalangan.
Peristiwa yang terjadi pada 25 Juli 2025 ini melibatkan seorang pria tak berbaju yang secara terang-terangan menyerang pedagang tersebut. Masyarakat sekitar yang menyaksikan kejadian ini berusaha untuk melerai, namun aksi brutal pelaku tetap berlanjut tanpa memperdulikan upaya tersebut.
Korban, yang bernama Jumasing dan berusia 49 tahun, tidak tinggal diam. Ia melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian setempat, yang kemudian memulai proses penyelidikan terhadap kasus kekerasan ini.
Rincian Kronologi Peristiwa Kekerasan di Pasar Kalimbu
Sesuai dengan informasi yang diperoleh, kejadian tersebut berawal ketika pelaku, berinisial S, datang dengan nada marah meminta uang sewa lapak kepada korban. Jika Jumasing tidak memberikan uang tersebut, pelaku mengancam akan melarangnya berjualan di lokasi itu.
Pertengkaran terjadi ketika korban berusaha masuk ke dalam mobilnya. Dalam suasana tegang tersebut, pelaku melancarkan serangan fisik dengan memukul korban tanpa ampun.
Masyarakat sekitar berusaha untuk menghentikan serangan tersebut, namun usaha mereka tampaknya tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Pelaku tetap melanjutkan aksinya, menunjukkan kurangnya kontrol diri dan rasa empati terhadap korban.
Tanggapan Pihak Kepolisian terhadap Kasus Ini
Pihak kepolisian, melalui Kasi Humas Polrestabes Makassar, mengkonfirmasi bahwa laporan tersebut telah diterima dan ditindaklanjuti. Tim Jatanras telah dikerahkan untuk menyelidiki insiden yang mengejutkan ini.
AKP Wahiduddin menyatakan kepada publik bahwa memang benar adanya rekaman video yang memperlihatkan dugaan tindakan penganiayaan tersebut. Ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus kekerasan yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat.
Menanggapi kejadian ini, Wahid menambahkan bahwa insiden tersebut berakar dari permasalahan uang parkir. Pelaku merasa kecewa akibat tidak mendapat uang yang diminta, sehingga memicu pertikaian yang berujung pada tindakan kekerasan.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat terhadap Kekerasan
Kejadian ini menegaskan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencegah kekerasan dalam bentuk apapun. Keterlibatan aktif masyarakat dalam melaporkan tindakan kekerasan dapat membantu pihak berwenang untuk menangani masalah ini dengan lebih efektif.
Pihak kepolisian dan pemangku kepentingan lainnya perlu membangun program edukasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsekuensi hukum dari tindakan kekerasan. Ini untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Di samping itu, pendekatan berbasis komunitas juga menjadi salah satu solusi yang bisa diterapkan. Keberadaan kelompok masyarakat yang peduli terhadap keamanan lingkungan akan sangat membantu dalam menciptakan suasana aman dan kondusif.
Langkah-Langkah Ke Depan untuk Mencegah Kekerasan Lanjutan
Ke depan, selain tindakan hukum terhadap pelaku, penting untuk melakukan evaluasi sistematis mengenai situasi keamanan di area publik seperti pasar. Pemerintah daerah bersama kepolisian perlu melakukan survei untuk memahami akar masalah yang menyebabkan kekerasan.
Selain survei, perlunya pembangunan infrastruktur keamanan di pasar maupun area publik lainnya juga menjadi prioritas. Penempatan petugas keamanan atau pengawasan CCTV akan sangat berkontribusi dalam menanggulangi potensi kekerasan yang mungkin terjadi.
Dengan memperkuat rasa aman di masyarakat, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih harmonis. Masyarakat pun perlu terlibat aktif dalam upaya menjaga keamanan dan saling memberikan pengertian untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan.