www.metrosuara.id – Seorang pria berinisial AB (36) di Makassar terpaksa menghadapi hukum setelah terlibat dalam penjualan tiket palsu kepada calon penumpang kapal di Pelabuhan Soekarno Hatta. Perilakunya yang merugikan banyak orang memicu perhatian pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Wajo, Kompol Muhammad Idris, mengungkapkan bahwa terduga adalah warga lokal yang tinggal di sekitar pelabuhan. Kegiatan ilegal ini tidak hanya berdampak pada keuangan korban, tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi para calon penumpang yang ingin bepergian.
Idris menjelaskan bahwa AB merupakan residivis dengan modus operandi yang sudah sering dilakukan. Meskipun banyak korban yang mengalami kerugian, sebagian besar sudah pergi jauh dari daerah tersebut sehingga tidak melanjutkan laporan ke polisi.
Modus Operandi Penipuan yang Dilakukan oleh AB
Dalam aksinya, pelaku menargetkan calon penumpang dengan cara menyisir area Pelabuhan Soekarno Hatta. Ia berpura-pura menawarkan tiket kapal dengan iming-iming kemudahan dan kepastian keberangkatan.
Untuk meyakinkan para calon korban, AB memberikan bukti berupa tiket palsu. Taktik ini sukses menarik perhatian beberapa orang yang tidak curiga, termasuk ibu rumah tangga yang menjadi salah satu korbannya baru-baru ini.
Korban terakhir yang menjadi victim dari penipuan ini memesan tiket dan berharap untuk segera berangkat. Namun, saat tiba di pelabuhan, tiket yang dipesan tidak terdaftar dalam sistem resmi, sehingga ia mengalami kerugian sebesar Rp1,8 juta.
Penyelidikan dan Penangkapan Pelaku
Setelah menerima laporan dari korban, pihak kepolisian melakukan penyelidikan mendalam untuk menangkap pelaku. Kapolsek Idris menyatakan bahwa mereka tidak memerlukan waktu lama untuk menemukan dan membekuk AB.
Tim operasional kepolisian berhasil dilakukan penangkapan di lokasi persembunyiannya. Penangkapan ini merupakan hasil kerjasama antara anggota kepolisian dan masyarakat yang memberikan informasi terkait keberadaan pelaku.
Selain menangkap terduga pelaku, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan barang bukti. Di antara barang tersebut terdapat handphone yang digunakan untuk bertransaksi, serta bukti pemesanan tiket dan transfer dari korban.
Dampak Penipuan Terhadap Korban dan Masyarakat Sekitar
Setiap tindakan penipuan seperti ini berdampak besar, tidak hanya kepada individu yang menjadi korban, tetapi juga pada masyarakat yang merasa tidak aman. Kejadian tersebut menciptakan ketidakpercayaan terhadap sistem pemesanan tiket yang seharusnya aman.
Banyak calon penumpang yang kini merasa was-was ketika harus membeli tiket secara langsung. Hal ini berpotensi mengurangi minat masyarakat untuk melakukan perjalanan, yang tentunya berpengaruh pada perekonomian lokal.
Oleh karena itu, pihak kepolisian menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi, terutama di tempat-tempat publik seperti pelabuhan. Pengetahuan tentang cara mengenali tiket resmi dan ciri-ciri penipuan sangat penting untuk menghindari kerugian.