www.metrosuara.id – Unit Pelaksana Teknis yang mengelola pusat halal di sebuah universitas swasta di Indonesia baru-baru ini menyelenggarakan workshop yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai sertifikasi halal bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Kegiatan yang berlangsung di kota ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi UMKM untuk memahami dan mendapatkan sertifikasi halal, suatu aspek penting dalam meningkatkan daya saing produk di pasar lokal maupun internasional.
Workshop ini menghadirkan beberapa narasumber yang berpengalaman di bidang sertifikasi halal, termasuk pejabat pemerintah dan akademisi. Dengan tema “Optimalisasi Sertifikasi Halal dan Pemberdayaan UMKM: Strategi Inovatif dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional,” acara ini mencerminkan komitmen untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di antara yang hadir adalah perwakilan dari pemerintah daerah yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang diambil oleh universitas dalam mendukung pelaku UMKM. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha untuk meningkatkan jumlah produk bersertifikat halal.
Seorang pejabat lokal mengungkapkan bahwa banyak pelaku UMKM, terutama wanita, yang membutuhkan dukungan lebih dalam mendapatkan sertifikasi. Hal ini diharapkan dapat membuka akses lebih luas bagi mereka dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Dalam konteks ini, perwakilan dari Dinas Perindustrian juga menyampaikan pentingnya Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha. NIB dianggap sebagai langkah awal yang krusial untuk mengakses berbagai layanan dan fasilitas pemerintah dalam mengembangkan usaha.
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini sangat diharapkan, terutama dari kalangan pelaku UMKM yang belum memiliki NIB. Diharapkan dengan adanya pelatihan dan sosialisasi, mereka dapat memahami prosedur untuk mendaftar dan mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Tujuan Workshop Sertifikasi Halal dan Pemberdayaan UMKM
Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM tentang pentingnya memiliki sertifikasi halal. Sertifikasi ini bukan hanya sekedar label, melainkan juga merupakan jaminan bagi konsumen bahwa produk yang mereka konsumsi memenuhi standar kesehatan dan syariat Islam.
Melalui workshop ini, diharapkan pelaku UMKM mendapatkan pengetahuan tentang proses mendapatkan sertifikasi halal. Narasumber menjelaskan tahapan yang harus dilalui, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal.
Pentingnya sertifikasi halal juga disoroti dalam konteks pasar yang semakin kompetitif. Produk yang bersertifikat halal memiliki peluang lebih besar untuk dipasarkan, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Hal ini membuka peluang bagi UMKM untuk mengembangkan jaringan pasar mereka.
Umpamanya, pada kesempatan ini, banyak peserta yang mengajukan pertanyaan terkait biaya dan prosedur sertifikasi. Narasumber menjelaskan bahwa meski ada biaya yang harus dikeluarkan, nilai dari sertifikasi halal jauh lebih besar dibandingkan dengan investasi yang dipertaruhkan.
Selain itu, dijelaskan pula bahwa sertifikasi halal dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Dengan adanya sertifikasi, konsumen akan merasa lebih aman dan lebih cenderung untuk membeli produk dari pelaku UMKM yang memiliki sertifikasi halal.
Peran Pemerintah dan Dukungan untuk UMKM
Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan UMKM, terutama dalam hal penyediaan informasi dan akses terhadap sertifikasi halal. Melalui berbagai program, pemerintah berupaya untuk memberikan fasilitas yang memadai bagi pelaku usaha.
Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk melakukan pendataan dan memfasilitasi pelaku UMKM dalam mendapatkan dukungan dari koperasi dan lembaga keuangan. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM di daerah.
Selain itu, pemerintah juga menyediakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pelaku UMKM dalam memproduksi barang yang sesuai standar halal. Ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan produk yang berkualitas dan memenuhi selera pasar.
Menurut salah satu pejabat, pelaku UMKM perlu aktif dalam mencari informasi tentang berbagai program dan insentif yang ditawarkan pemerintah. Dengan informasi yang tepat, mereka bisa lebih mudah mendapatkan dukungan dan melakukan perbaikan dalam usaha mereka.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, diharapkan akan tercipta ekosistem yang saling mendukung. Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memperkuat dan memberdayakan UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.
Membuka Peluang dan Tantangan Baru bagi UMKM
Dengan adanya workshop ini, banyak pelaku UMKM yang merasa lebih termotivasi untuk mengejar sertifikasi halal. Mereka menyadari bahwa langkah ini bisa membuka banyak peluang tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di pasar internasional.
Tentu saja, mendapatkan sertifikasi halal juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi UMKM. Mereka harus berkomitmen untuk menjalani proses yang kadang kali rumit dan membutuhkan waktu serta biaya.
Salah satu tantangan terbesar adalah pendidikan dan pemahaman mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi. Pelaku UMKM diharapkan tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga memahami manfaat jangka panjang dari serifikasi halal.
Keberhasilan UMKM dalam mendapatkan sertifikasi halal tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
Dengan semangat dan kerja keras, diharapkan UMKM dapat menghadapi tantangan dan meraih kesempatan yang ada. Hal ini merupakan bagian dari peran mereka dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.