www.metrosuara.id – Di tengah perkembangan ekonomi kreatif yang cukup pesat, keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting. Di kawasan Blok M Hub, Jakarta Selatan, para pedagang UMKM menyampaikan berbagai keluhan terkait fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas mereka.
Keluhan tersebut mencakup masalah seperti seringnya mati lampu, kurangnya pendingin ruangan, serta akses internet yang tidak memadai. Kondisi ini cukup memprihatinkan, terutama untuk para pedagang yang bergantung pada penjualan daring untuk meningkatkan omset mereka.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung, telah memberikan kebijakan berupa penghapusan biaya sewa kios bagi UMKM di kawasan tersebut. Kebijakan ini diharapkan menjadi stimulus bagi para pedagang untuk kembali aktif berbisnis, meskipun hanya berlaku selama dua bulan.
Keluhan Pedagang Terkait Fasilitas Dasar
Banyak pedagang di Blok M Hub mengungkapkan bahwa kekurangan fasilitas dasar sangat mengganggu operasional usaha mereka. Salah satunya adalah masalah listrik yang sering padam, menyebabkan aktivitas menjadi terhambat. Hal ini tentu berpotensi merugikan pendapatan mereka, terutama saat ramai pengunjung.
Rian Firmasnyah, seorang pedagang, menyampaikan inisiatifnya untuk memasang wifi agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Sayangnya, permohonan tersebut terhambat oleh regulasi yang mengharuskan adanya surat resmi untuk setiap pemasangan fasilitas. Kondisi seperti ini menggambarkan betapa rumitnya birokrasi yang dihadapi pelaku UMKM.
Bahkan, Rian juga menambahkan bahwa sinyal dari provider seluler biasa sangat lemot di kawasan ini, yang terletak di bawah tanah. Menurutnya, pemasangan wifi menjadi kebutuhan mendesak agar dapat bersaing di era digital yang semakin ketat ini.
Dampak Pemadaman Listrik pada Aktivitas Usaha
Masalah pemadaman listrik menjadi salah satu kendala terberat bagi para pedagang. Dalam dua bulan terakhir, terjadi empat kali pemadaman yang tentu saja membuat para pedagang merasa khawatir. Mereka harus tetap siaga agar aktivitas tidak terganggu, terutama ketika banyak pelanggan yang datang.
Setiap pemadaman listrik bukan hanya mengganggu penjualan, tetapi juga merusak kepercayaan pelanggan. Situasi seperti ini secara tidak langsung mempengaruhi citra UMKM di mata masyarakat, yang berpotensi mengurangi pengunjung ke kawasan tersebut.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, para pedagang berusaha untuk tetap optimis dan mencari solusi lain. Misalnya, mereka melakukan evaluasi dan perencanaan untuk memastikan usaha tetap berjalan meski dalam situasi sulit. Hal ini menunjukkan ketahanan yang tinggi dari para pelaku UMKM di tengah berbagai kesulitan.
Inisiatif dari Pemerintah untuk Mendukung UMKM
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada UMKM, salah satunya melalui penghapusan biaya sewa kios. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada para pedagang untuk lebih aktif dan berkontribusi pada ekonomi lokal. Meskipun gratis, kebijakan tersebut masih memiliki batasan waktu.
Sudah seharusnya dukungan lebih berkelanjutan diberikan kepada UMKM, seperti peningkatan fasilitas dasar yang diperlukan. Dengan langkah-langkah konkret, akan lebih banyak usaha yang dapat bertahan dan berkembang, sehingga lapangan kerja baru pun bisa tercipta.
Pemerintah diharapkan dapat mendengarkan aspirasi para pedagang dan memberikan solusi yang tepat agar mereka tidak merasa terhambat dalam menjalankan usaha. Hal ini menjadi penting untuk menjaga keberlangsungan ekonomi di tingkat lokal.