www.metrosuara.id – Belakangan ini, demonstrasi yang bermunculan di berbagai daerah memunculkan berbagai pendapat di kalangan pengamat politik. Salah satunya adalah pandangan dari Pangi Syarwi Chaniago, yang menyoroti kepemimpinan Presiden Prabowo dalam konteks hadirnya kerusuhan tersebut.
Pangi mengemukakan bahwa dia telah mengingatkan dari awal mengenai bahaya tindakan yang diambil oleh Prabowo, yang dapat berdampak negatif pada stabilitas politik. Dalam pandangannya, situasi ini mencerminkan ketidakstabilan dan loyalitas yang bisa berdampak besar.
Ketika berbicara tentang loyalitas dalam politik, Pangi menegaskan bahwa kesetiaan tidak dapat dibagi. Dalam pandangan politik, loyalitas tunggal sangat penting untuk menjaga integritas sebuah kepemimpinan.
Pemikiran Pangi tentang Kesetiaan di Dunia Politik
Dalam dunia politik, kesetiaan dianggap sebagai hal yang esensial. Pangi mengungkapkan bahwa hadirnya kesetiaan baru akan mengguncang stabilitas yang sudah ada dengan kesetiaan lama. Ini menunjukkan bahwa loyalitas harus terjaga dan tidak bisa dipertahankan secara bersamaan.
Dia menekankan bahwa loyalitas ganda adalah kenyataan yang sulit diterima. Pangi memberi perumpamaan tentang ‘matahari kembar’, yang menunjukkan bahwa dua sumber kesetiaan tidak mungkin berjalan beriringan tanpa menimbulkan konflik.
Oleh karena itu, dia menyarankan Prabowo untuk mengakhiri pendekatannya terhadap ‘Geng Solo’ yang dianggapnya memberi dampak buruk. Menurut Pangi, pendekatan tersebut hanya akan memperburuk situasi yang sudah ada dan mengakibatkan potensi konflik lebih lanjut.
Dampak Demonstrasi Terhadap Masyarakat dan Politik
Pangi mengindikasikan bahwa demonstrasi yang terjadi telah menimbulkan banyak korban, termasuk sembilan orang yang kehilangan nyawa. Hal ini menjadi tolak ukur betapa seriusnya situasi yang dihadapi saat ini.
Menurutnya, kegagalan dalam mengendalikan intelijen, kepolisian, dan militer akan berakibat fatal dalam menangani demonstrasi. Ketidakmampuan untuk mengelola situasi akan berkontribusi pada kerusuhan yang lebih besar lagi.
Pangi juga menjelaskan terkait histori kekacauan yang pernah terjadi pada tahun 2019, yang jika ditelaah bisa dijadikan pelajaran. Situasi saat ini dinilai lebih rumit dan lebih panjang, yang menunjukkan perlu adanya langkah cepat untuk mengatasinya.
Pentingnya Pengendalian Situasi oleh Pihak Berwenang
Pengendalian oleh pemimpin negara sangatlah penting dalam menghadapi gelombang ketidakpuasan masyarakat. Pangi mengkritik bahwa tanpa kendali yang baik, konflik seperti demonstrasi hanya akan terus berlanjut.
Rasa ketidakpuasan tersebut sering kali dimulai dari ketidakadilan sosial yang dirasakan oleh banyak orang. Hal ini memicu masyarakat untuk bersuara, dan jika tidak ditangani dengan bijak, dapat berkembang menjadi kerusuhan yang lebih besar.
Selain itu, Pangi meminta agar kepemimpinan saat ini mampu bersikap tegas dan mengambil keputusan yang berani. Tanpa langkah nyata, kepercayaan publik terhadap pemerintah akan semakin berkurang dan mengarah pada ketidakstabilan yang lebih dalam.