www.metrosuara.id – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) telah mencapai kemajuan signifikan dalam pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 megawatt (MW). Tahapan penting ini dicapai setelah berhasil menyelesaikan pengujian Unit Rated Capacity (URC) selama 72 jam, yang menunjukkan bahwa pembangkit ini siap untuk beroperasi secara penuh.
Pada tanggal 29 Juni 2025, PGE menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO), yang menandakan bahwa pembangkit ini telah memenuhi semua standar yang diperlukan. Kini, PLTP Lumut Balai Unit 2 mulai berkontribusi kepada jaringan listrik nasional, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyediaan energi bersih di Indonesia.
PGE kini mengelola total kapasitas terpasang sebesar 727,5 MW dari enam wilayah operasi. Pengujian URC yang dilakukan pada 26-29 Juni 2025 menunjukkan bahwa sistem pembangkitan beroperasi dengan stabil dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Kontribusi PLTP Lumut Balai dalam Energi Terbarukan
Dengan selesainya pengujian dan penerbitan SLO, PGE optimis bahwa integrasi proyek ini ke dalam jaringan kelistrikan nasional akan berjalan dengan baik. Ini merupakan langkah penting dalam mendukung bauran energi nasional yang lebih berkelanjutan, terutama dari sumber energi baru terbarukan seperti panas bumi.
Penggunaan energi panas bumi merupakan alternatif yang menjanjikan bagi Indonesia, yang kaya akan sumber daya geothermal. Upaya ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Dalam konteks ini, PLTP Lumut Balai Unit 2 bukan hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga untuk mendukung target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Implementasi proyek ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk menciptakan energi bersih bagi generasi mendatang.
Pentingnya Kerja Sama dengan Pemangku Kepentingan
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi antara tim di lapangan dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. PGE berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan efisiensi operasionalnya untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam penyediaan energi bersih.
Kerja sama ini menjadi sangat penting, mengingat tantangan yang dihadapi dalam sektor energi saat ini. Dengan melibatkan berbagai pihak, PGE berharap dapat mengoptimalkan setiap aspek dari pengoperasian pembangkit listrik ini, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal.
Selain itu, kerjasama ini juga bertujuan untuk memperkuat posisi PGE sebagai pemimpin di sektor energi terbarukan. Melalui sinergi yang baik antara semua pihak, proyek ini diharapkan dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Menuju Target Kapasitas 1 Gigawatt dalam Beberapa Tahun ke Depan
PGE memiliki rencana ambisius untuk mencapai kapasitas terpasang mandiri sebesar 1 gigawatt (GW) dalam 2-3 tahun mendatang. Dengan tambahan kapasitas dari PLTP Lumut Balai Unit 2, mereka semakin dekat menuju pencapaian tersebut.
Dengan bertambahnya kapasitas pembangkit, PGE tidak hanya berkontribusi terhadap penyediaan listrik, tetapi juga berupaya untuk memperkuat keberlanjutan energi di Indonesia. Target ini sejalan dengan strategi nasional dalam mengembangkan energi baru terbarukan untuk menjawab tantangan energi di masa depan.
Melalui pencapaian ini, PGE menunjukkan komitmennya untuk menjadi pilar utama dalam pengembangan energi panas bumi. Dengan mengintegrasikan inovasi dan teknologi dalam operasional, diharapkan perusahaan dapat terus memberikan kontribusi positif di sektor energi.