www.metrosuara.id – Perkembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kawasan Sulawesi Selatan dan Barat menunjukkan tren yang positif dari tahun ke tahun. Pada tahun ini, Bank Sulselbar menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp500 miliar, sebuah langkah penting untuk mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di area tersebut.
Dwi Zulkarnain, Direktur Kredit dan Usaha Mikro Kecil Menengah Bank Sulselbar, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 penyaluran KUR telah mencapai Rp153 miliar. Angka ini diperkirakan akan meningkat siginifikan hingga mencapai Rp453 miliar pada tahun 2024.
“Dengan kuota KUR sebesar Rp500 miliar yang kami terima tahun ini, kami optimis dapat mencapainya,” tutur Dwi saat memberikan keterangan di kantor Otoritas Jasa Keuangan. Stabilitas dan pertumbuhan sektor UMKM menjadi fokus utama dalam penyaluran kredit ini.
Realitas di lapangan menunjukkan bahwa hingga akhir Juli 2025, Bank Sulselbar telah menyalurkan KUR sampai dengan 50 persen dari total kuota yang ada. Jumlah debitur baru juga semakin bertambah, dengan laporan saat ini menunjukkan jumlah mencapai 1.200 orang.
Dwi menekankan bahwa UMKM merupakan salah satu pilar penopang ekonomi daerah yang sangat vital. Oleh karena itu, fokus utama bank adalah meningkatkan pembiayaan KUR setiap tahunnya agar lebih banyak pelaku usaha yang terbantu.
Inisiatif Terbaru dalam Penyaluran KUR Syariah di Sulawesi Selatan
Tahun ini juga menjadi momen penting bagi Bank Sulselbar karena mulai menyalurkan KUR Syariah. Ini adalah bagian dari inisiatif untuk memperkuat dan mendorong ekonomi berbasis syariah di Sulawesi Selatan.
Dwi menjelaskan bahwa KUR Syariah tidak hanya ditujukan untuk sektor tertentu, tetapi terbuka untuk semua sektor. Namun, dalam penyalurannya, bank tetap memprioritaskan sektor-sektor unggulan yang fokus pada program pemerintah daerah.
Sektor pertanian, misalnya, menjadi salah satu prioritas utama dalam penyaluran KUR Syariah. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemprov Sulsel yang mengedepankan sektor pertanian sebagai penggerak ekonomi wilayah.
“Kami sangat mendukung berbagai sektor dengan KUR Syariah, tetapi sektor pertanian tetap menjadi perhatian utama kami,” tambah Dwi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani di Sulawesi Selatan.
Perkembangan ini juga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal yang berkelanjutan. KUR Syariah diharapkan dapat membantu memperkuat jaringan usaha kecil dan menengah yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Strategi Bank dalam Memaksimalkan Penyaluran KUR di Tahun 2025
Dalam merespons kebutuhan yang berkembang di sektor UMKM, Bank Sulselbar melakukan berbagai strategi untuk memaksimalkan penyaluran KUR. Mengedepankan pelayanan yang lebih cepat dan efisien, bank ini berkomitmen untuk terus mendukung pelaku usaha mikro dan kecil.
Tahapan pengajuan KUR juga dibuat lebih mudah dengan prosedur yang transparan. Diharapkan, ini dapat menarik lebih banyak debitur baru untuk memanfaatkan fasilitas yang ada.
Selain itu, edukasi kepada para calon debitur juga menjadi salah satu aspek yang ditekankan. Bank melakukan berbagai program yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang manajemen keuangan dan penggunaan dana pinjaman secara bijak.
Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memaksimalkan potensi mereka dan menciptakan peluang usaha baru. Melalui pemahaman yang lebih baik, debitur diharapkan dapat mengelola usaha mereka dengan lebih efektif.
“Kami akan terus mengevaluasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Hal ini penting agar penyaluran KUR memberikan dampak maksimal bagi perekonomian daerah,” ujar Dwi. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi lokal melalui peningkatan daya saing UMKM.
Kontribusi KUR Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Secara Keseluruhan
KUR memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan penyaluran yang efektif, diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
UMKM yang menerima KUR juga berpotensi untuk memperluas usaha dan melakukan inovasi. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi daerah secara keseluruhan.
Adanya pembiayaan yang lebih mudah tentunya menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka. Investasi dalam pengembangan usaha kecil dapat mengarah pada peningkatan daya saing dan produktivitas.
Bank Sulselbar tentu berupaya menyelaraskan langkah-langkah penyaluran KUR dengan kebijakan pemerintah daerah. Sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan dampak yang lebih signifikan dalam pencapaian tujuan ekonomi daerah.
“Kami berkomitmen untuk menjadi mitra bagi para pelaku UMKM dalam mencapai target pertumbuhan yang lebih baik,” tutup Dwi, menegaskan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk meningkatkan kapasitas ekonomi daerah. Inisiatif-inisiatif ini diharapkan dapat membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.