www.metrosuara.id – Di tengah kesibukan kota Makassar, seorang pedagang asongan bernama HA (46) menghadapi konsekuensi dari perbuatannya yang salah. Setelah ditangkap oleh Sat Reskrim Polres Pelabuhan, ia harus menanggung rasa penyesalan yang mendalam akibat tindakan pencurian yang dilakukannya bersama seorang rekannya.
Saat diperlihatkan kepada awak media, HA tampak tertegun dan menundukkan kepala. Ia merasa sangat menyesal ketika mengingat keputusan buruk yang telah diambilnya, khususnya terkait dengan barang curian yang didapatkannya.
Dalam beberapa sesi interogasi, HA mengungkapkan bahwa mereka mencuri satu kodi berisi seragam PDL TNI dari sebuah mobil ekspedisi. Menurutnya, sebagian dari barang curian tersebut telah dijual, sedangkan sisanya disimpan di rumah rekannya, EO.
Dampak Pencurian Terhadap Moral Dan Hukum
Tindakan pencurian tidak hanya berimplikasi pada aspek hukum, tetapi juga moral. Ketika HA ditanya mengenai tindakannya, dia mengaku mengalami ketidaknyamanan ketika menyadari bahwa barang yang dicurinya adalah seragam milik TNI.
Menurut pengakuannya, dia sudah menjual sejumlah potong seragam kepada orang-orang di sekitarnya, termasuk tukang becak dan pemulung, dengan harga yang sangat murah. Hal ini menunjukkan dampak ekonomi yang mengedepankan kebutuhan sementara tanpa memikirkan konsekuensi yang lebih besar.
Masyarakat sering kali terjebak dalam keadaan darurat ekonomi hingga melakukan tindakan yang melanggar hukum. Kasus HA menjadi cerminan bahwa keadaan tidak adil sering kali mendorong individu untuk mengambil keputusan buruk dalam usaha mencari jalan keluar.
Penyelidikan Kecil yang Membawa Akibat Besar
Penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berlangsung cepat setelah menerima laporan dari korban. Wakapolres Pelabuhan Makassar, Kompol Hardjoko, menyatakan bahwa mereka berfokus pada pencarian pelaku sejak awal.
Peristiwa pencurian terjadi di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo pada Selasa, 19 Agustus 2025, saat waktu menunjukkan pukul 11.12 Wita. Pada saat itu, mobil ekspedisi yang membawa barang tersebut sedang dalam perjalanan, dan pelaku melakukan aksinya dengan mengikuti dari belakang.
Keberanian pelaku dalam melancarkan aksi pencurian juga menunjukkan ketidakpahaman akan risiko yang bisa dihadapi. Setiap pelanggaran hukum harus diimbangi dengan risiko yang mungkin tak terduga, yang dapat membawa mereka ke jalur hukum.
Perjalanan Hidup Seorang Residivis
HA bukanlah pelaku biasa; dia adalah residivis yang pernah dipenjara karena kasus serupa. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki riwayat buruk yang seharusnya menjadi pelajaran berharga baginya dalam menjalani kehidupan. Namun, tampaknya, pelajaran tersebut tidak sepenuhnya diambilnya.
Pihak kepolisian berharap bahwa kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat lainnya. Harapannya, tindakan pencurian tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merugikan masyarakat secara luas.
Keputusan untuk melakukan kejahatan di tengah tantangan kehidupan bisa memiliki efek berantai yang tidak hanya mempengaruhi pelaku, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pentingnya pendekatan rehabilitasi dan pencegahan crime harus lebih ditekankan dalam masyarakat.