www.metrosuara.id – Pada semester pertama tahun 2025, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) berhasil meraih pencapaian yang signifikan dengan total pra-penjualan mencapai Rp1,2 triliun. Dalam hal ini, CBD PIK 2 berkontribusi sebesar Rp451 miliar, menunjukkan antusiasme pasar yang cukup menggembirakan.
Presiden Direktur PIK 2, Sugianto Kusuma, juga dikenal sebagai Aguan, mengungkapkan bahwa lonjakan penjualan sebesar 50 persen pada kuartal II mencerminkan kepercayaan yang tinggi dari investor dan konsumen. Pencapaian ini, menurutnya, menjadi sinyal positif bahwa pengembangan yang direncanakan bisa memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Dengan tujuan untuk terus memberikan nilai tambah bagi masyarakat, Aguan berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan proyek yang relevan. Ia percaya bahwa langkah ini akan memberikan nilai jangka panjang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Performa Segmen Komersial dan Hunian yang Meningkat Pesat
Segmen komersial PANI menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan penjualan mencapai Rp231 miliar dari serangkaian proyek seperti ruko dan SOHO. Di antara proyek tersebut, Rukan Marina Bay, One Business Park, dan SOHO The Riverside Boulevard berhasil menarik minat besar dari calon pembeli.
Di sisi lain, pencapaian dalam segmen hunian juga mengesankan dengan total penjualan mencapai Rp247 miliar. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh tingginya minat pada proyek seperti Pasir Putih Residences dan Bukit Nirmala, yang mencerminkan peningkatan sebesar 76 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Cakupan lahan PANI yang mencapai 1.845 hektare menjadi peluang besar untuk terus berekspansi ke depannya. Peluncuran proyek seperti Rukan Pasar Milenial dan One Business Park diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
Komitmen terhadap Eco-Tourism dan Konsep Eco-City
Pemerintah melalui Menko Perekonomian juga menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan kawasan ini dengan menetapkan ekowisata Tropical Coastland di PIK 2 sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) prioritas. Proyek bernilai Rp65 triliun ini diharapkan menjadi salah satu pencapaian besar dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.
Dengan luas lahan mencapai 1.755 hektare, proyek ini tidak mengandalkan dana dari APBN, tetapi memfokuskan pada keberlanjutan lingkungan dan pelestarian mangrove. Proyek ini juga diyakini dapat menciptakan peluang kerja bagi lebih dari 19 ribu orang, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Konsep eco-city yang diusung PIK 2 menjadi daya tarik tersendiri, menggabungkan gaya hidup modern dengan pelestarian lingkungan. Dengan demikian, kawasan ini diharapkan tidak hanya jadi tempat tinggal, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik.
Peluang dan Tantangan dalam Pengembangan Properti
Dinamika pasar yang terus berubah memberikan tantangan tersendiri bagi pengembang properti seperti PANI. Namun, dengan inovasi dan strategi pemasaran yang tepat, mereka optimis dapat memperluas pasarnya. Fokus pada kebutuhan konsumen menjadi kunci untuk keberlangsungan proyek-proyek yang direncanakan.
PANI berupaya memanfaatkan teknologi dalam pengembangan proyek demi efisiensi dan efektivitas. Penggunaan teknologi dapat membantu dalam manajemen lahan dan pengelolaan proyek, sehingga memastikan setiap langkah pengembangan berjalan sesuai rencana.
Sejalan dengan itu, kolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah dan investor juga menjadi aspek penting. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dukungan dari berbagai sisi, baik dalam hal regulasi maupun pendanaan untuk proyek-proyek mendatang.