www.metrosuara.id – Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan baru-baru ini menyampaikan kritik yang tajam terkait kebijakan pemblokiran rekening bank pasif. Melalui cuitannya di sosial media, ia mengekspresikan kekhawatiran mengenai dampak dari kebijakan tersebut terhadap masyarakat.
Kritik ini muncul sebagai respon terhadap tindakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang dinilai terlalu cepat dalam menganalisis rekening yang tidak aktif. Dalam pandangannya, langkah tersebut seharusnya memerlukan pertimbangan yang lebih mendalam.
Hinca mengungkapkan keheranannya ketika PPATK menyasar rekening yang tidak menunjukkan aktivitas dalam waktu singkat. Baginya, kebijakan itu telah memperlihatkan kurangnya pemahaman di pihak PPATK dalam melaksanakan tugasnya.
Analisis Kebijakan Pemblokiran Rekening oleh PPATK
Kebijakan yang diterapkan oleh PPATK mulai tahun ini menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Mereka mulai melakukan pemblokiran sementara pada rekening yang tidak aktif selama tiga bulan berturut-turut.
Tindakan tersebut diambil sebagai upaya untuk memperketat pengawasan terhadap potensi tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Namun, banyak yang bertanya-tanya tentang efektivitas langkah ini dalam menjamin keamanan finansial masyarakat.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menegaskan bahwa rekening yang tidak menunjukkan aktivitas finansial sama sekali selama 90 hari akan masuk dalam kategori mencurigakan. Ini menunjukkan usaha untuk membersihkan sistem keuangan dari rekening-rekening yang rawan disalahgunakan.
Dampak Kebijakan Terhadap Masyarakat
Salah satu dampak nyata dari kebijakan ini adalah tekanan yang dirasakan oleh masyarakat kecil. Hinca Panjaitan menekankan bahwa kebijakan ini cenderung menyudutkan mereka untuk selalu aktif dalam melakukan transaksi keuangan.
“Seolah-olah rakyat kecil tidak boleh pasif,” ujarnya. Ia menilai bahwa seharusnya ada pertimbangan yang lebih adil dalam mengevaluasi aktivitas rekening tersebut.
Kebijakan ini seharusnya tidak hanya diambil dari perspektif pemantauan, tetapi juga harus melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kondisi masyarakat yang lebih luas.
Respon masyarakat terhadap Kebijakan Pemblokiran
Banyak kalangan masyarakat merasa resah dengan penerapan kebijakan ini. Mereka khawatir akan dampak yang mungkin terjadi jika rekening mereka diblokir tanpa pemberitahuan awal.
Setiap individu memiliki alasan tersendiri untuk tidak melakukan transaksi dalam waktu tertentu, dan kebijakan ini seolah tidak memberi ruang bagi pemahaman tersebut. Oleh karena itu, transparansi dalam penerapan kebijakan sangat diharapkan.
Hinca berharap agar PPATK dapat memperhatikan suara masyarakat dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan ini. Pada akhirnya, tujuan mengurangi praktik ilegal harus sejalan dengan perlindungan terhadap masyarakat yang tidak bersalah.