www.metrosuara.id – Kasus pencabulan yang melibatkan seorang kasir minimarket telah mengguncang masyarakat. Seorang pria berusia 23 tahun berinisial A, mencabuli seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di toilet minimarket di Tangerang, dengan iming-iming hadiah top up game online senilai Rp100 ribu.
Pelanggaran yang terjadi pada tanggal 15 Juni 2025 ini menarik perhatian banyak pihak, terutama karena modus operandi pelaku yang memanfaatkan kepolosan anak. Aksi bejat ini menciptakan trauma tidak hanya bagi korban tetapi juga bagi orang tua dan masyarakat di sekitarnya.
Korban yang hendak melakukan transaksi top up sebesar Rp30 ribu, berharap bisa bermain game lebih baik. Namun, ia dikecoh oleh pelaku yang berjanji memberikan hadiah yang jauh lebih besar jika mau mengikuti permintaannya.
Modus Operandi Pelaku dalam Kasus Pencabulan di Minimarket
Kapolsek setempat menjelaskan bagaimana pelaku memanfaatkan situasi untuk melakukan kejahatan ini. Pelaku menawarkan imbalan yang menggiurkan sebagai umpan untuk menggoda korban agar menjauh dari teman-temannya.
Tindakan pelaku sangat terencana, dimulai dengan tawaran top up game online gratis, yang tentu saja sangat menarik bagi anak-anak. Setelah mendapatkan korban sendirian, pelaku membawa anak itu ke kamar mandi untuk melancarkan aksinya yang seram.
Korban yang termakan bujuk rayu lalu mengikuti pelaku tanpa curiga. Tragisnya, setelah kejadian tersebut, pelaku tetap memenuhi janjinya, memberikan voucher top up yang dijanjikan.
Dampak Psikologis Terhadap Korban dan Masyarakat
Setelah peristiwa itu, korban mengalami trauma mendalam yang berdampak pada kesehatan mentalnya. Ia merasa tertekan dan sulit untuk bergaul dengan teman-temannya setelah pengalaman yang mengerikan ini.
Orang tua korban menjadi cemas dan khawatir akan keamanan anak-anak mereka. Kejadian seperti ini memicu diskusi di kalangan orang tua mengenai pentingnya pengawasan terhadap anak di tempat umum.
Masyarakat pun mulai menyadari urgensi untuk meningkatkan edukasi mengenai kejahatan seksual, khususnya bagi anak-anak. Mereka perlu diberi pemahaman tentang batasan yang aman dan cara melindungi diri dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Langkah-langkah Penanganan dan Pencegahan Kejadian Serupa
Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian mengambil langkah cepat dengan melakukan penyelidikan mendalam terhadap pelaku. Kasir minimarket berinisial A ditangkap dan telah mengakui perbuatannya.
Selain itu, pihak berwenang juga berupaya memberikan dukungan psikologis kepada korban. Penting untuk memastikan anak tersebut mendapat terapi yang dibutuhkan agar bisa memulihkan diri dari trauma.
Tindakan preventif juga mulai diimplementasikan di berbagai minimarket. Pelatihan mengenai keamanan anak dan prosedur pelaporan kejadian kejahatan di tempat umum menjadi fokus utama bagi karyawan minimarket.