www.metrosuara.id – Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Rusdi Hartono, secara terbuka mengakui adanya kekurangan dalam pelayanan yang diberikan oleh Polri kepada masyarakat. Pengakuan ini diucapkan di hadapan publik saat meresmikan program bedah rumah untuk warga kurang mampu di Makassar, yang merupakan bentuk tanggung jawab sosial dari institusi kepolisian.
Peresmian bedah rumah ini berlaku untuk setidaknya 14 warga yang membutuhkan di Sulawesi Selatan menjelang peringatan HUT Bhayangkara ke-79. Program ini tidak hanya menunjukkan komitmen kepolisian dalam membantu masyarakat, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk mengatasi kritik yang ada.
Dalam acara tersebut, Rusdi menyampaikan bahwa tema peringatan HUT Bhayangkara adalah “Polri untuk Masyarakat.” Ia menekankan bahwa meskipun terdapat kekurangan, Polri tetap memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat.
Menyoroti Komitmen Polri dalam Melayani Masyarakat
Jenderal bintang dua ini menegaskan bahwa meskipun Polri menghadapi beberapa tantangan, komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selalu ada. Dalam pandangan Rusdi, peningkatan pelayanan publik menjadi fokus utama yang terus diperjuangkan oleh jajaran kepolisian.
Dalam konteks itu, ia juga mendorong seluruh anggota Polrestabes Makassar untuk tetap berupaya memberikan yang terbaik. “Kita harus memahami kebutuhan masyarakat dan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” jelasnya, menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan.
Program bedah rumah ini juga menjadi bukti nyata dari upaya Polri untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Melalui program-program serupa, diharapkan hubungan antara Polri dan masyarakat dapat semakin erat dan saling menguntungkan.
Tindakan Tegas Terhadap Anggota yang Melanggar
Sayangnya, tidak semua tindakan anggota Polri mencerminkan komitmen tersebut. Terbaru, enam anggota Sabhara Polrestabes Makassar terlibat dalam kasus penyekapan dan pemerasan terhadap seorang warga bernama Yusuf Saputra. Kasus ini menjadi preseden buruk dan telah mendapatkan sorotan luas dari publik.
Rusdi menekankan bahwa tindakan yang mencoreng nama baik institusi kepolisian harus ditindaklanjuti dengan tegas. Menurutnya, setiap anggota harus diingatkan tentang tanggung jawab moral dan etika dalam menjalankan tugas mereka. “Kita tidak boleh mengecewakan masyarakat dengan perilaku yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa Polri tidak boleh hanya berfokus pada tindakan represif, tetapi juga harus menunjukkan sifat melindungi dan mengayomi masyarakat. Dialog dan pendekatan yang konstruktif perlu ditingkatkan agar kepercayaan masyarakat kembali pulih.
Membangun Kepercayaan Melalui Kegiatan Sosial
Salah satu cara untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat adalah melalui kegiatan sosial yang lebih sering dilakukan. Polri diharapkan dapat mengambil inisiatif lebih banyak dalam kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat luas. Sehingga, masyarakat merasakan keberadaan Polri bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra dalam membangun kesejahteraan.
Program-program seperti bedah rumah, pembinaan remaja, dan kegiatan sosial lainnya diharapkan dapat menjalin kerjasama yang baik. “Kami ingin kehadiran Polri dirasakan positif oleh masyarakat,” ujar Rusdi, menekankan pentingnya adaptasi dalam memberikan pelayanan.
Dengan adanya upaya yang lebih proaktif dari Polri, diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap institusi ini. Kerja sama yang baik antara kepolisian dan masyarakat akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis.
Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan Polri
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Polri harus mampu bertransformasi demi menjaga Martabat dan profesionalitas. Pengakuan yang disampaikan oleh Irjen Pol Rusdi Hartono menjadi langkah awal untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pelayanan yang ada.
Berbagai program bantuan dan kegiatan sosial yang dicanangkan diharapkan tidak hanya menjadi seremonial semata, tetapi dapat memberikan dampak nyata. Penguatan moral dan etika dalam bertugas perlu menjadi prioritas bagi seluruh anggota Polri, agar kepercayaan masyarakat dapat terbangun kembali.
Kedepannya, diharapkan Polri akan semakin responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan mampu menghadapi tantangan yang ada dengan lebih baik. Dengan demikian, kehadiran Polri akan menjadi lebih berarti dan mendapatkan sambutan positif dari warga yang dilindungi.