www.metrosuara.id – Pertandingan antara AC Milan dan Chelsea di Stamford Bridge pada hari Minggu menjadi salah satu laga yang tak terlupakan, terutama bagi para penggemar Il Rossoneri. Milan mengalami kekalahan yang mengecewakan dengan skor 1-4, menggambarkan tantangan besar yang mereka hadapi di awal musim ini.
Dalam 20 menit pertama, Chelsea menunjukkan dominasinya dengan cepat dan efektif. Beberapa pemain kunci Milan, termasuk Luka Modric, yang masuk di babak kedua, tidak mampu mendongkrak performa tim dalam laga uji coba ini.
Performa Chelsea yang Memukau di Laga Uji Coba
Chelsea membuka laga dengan gol bunuh diri Andrei Coubis pada menit ke-15. Upayanya untuk menghalau tendangan bebas dari Reece James berakhir tragis ketika bola justru berbelok dan masuk ke gawang sendiri.
Tiga menit kemudian, kebangkitan Chelsea semakin terlihat saat Joao Pedro menjebol gawang Milan dengan tandukan yang sempurna. Umpan silang melengkung dari Pedro Neto membuat pertahanan Milan kewalahan, dan skor berubah menjadi 2-0.
Situasi semakin buruk bagi Milan ketika Andrei Coubis diusir dari lapangan pada menit ke-18. Wasit menganggapnya melanggar Joao Pedro sebagai pemain terakhir, membuat Milan harus bermain dengan 10 orang.
Keberanian dan Harapan dari Milan di Babak Pertama
Walaupun tertinggal jauh, Milan mencoba memberi perlawanan. Mereka sempat mencetak gol indah melalui Rafael Leao pada menit ke-42, namun sayangnya gol tersebut dianulir karena offside.
Di penghujung babak pertama, Chelsea hampir menambah keunggulan, tetapi Marc Cucurella gagal menjebol gawang Milan setelah upayanya disapu Fikayo Tomori di depan garis gawang. Ini menunjukkan bahwa Milan masih memiliki harapan meski dalam keadaan terdesak.
Performa pertahanan yang solid dari Milan nampaknya memberikan sedikit harapan, tetapi hasil di lapangan tetap mengecewakan bagi para pendukungnya. Pertandingan ini menjadi refleksi dari apa yang perlu diperbaiki dalam tim asuhan Massimiliano Allegri.
Babak Kedua yang Penuh Ketegangan
Masuknya Luka Modric di babak kedua memberikan nafsu baru bagi Milan. Namun, harapan itu segera sirna ketika peluang emas muncul namun gagal dimanfaatkan oleh Youssouf Fofana di menit ke-55.
Chelsea terus menunjukkan kekuatan mereka dengan mencetak gol ketiga pada menit ke-67 melalui penalti yang diambil oleh Liam Delap. Gol ini datang setelah Yunus Musah melakukan pelanggaran terhadap Estevao, menambah beban berat bagi Milan.
Tepat dua menit setelah itu, Milan berhasil memperkecil ketertinggalan dengan gol dari Fofana yang menyambar umpan dari Alexis Saelemaekers. Meskipun demikian, gol ini tidak cukup untuk membangkitkan semangat tim milanisti.
Penutup: Kekecewaan dan Pelajaran Berharga untuk Milan
Di penghujung pertandingan, Chelsea memastikan kemenangan telak mereka dengan gol kedua dari Liam Delap pada menit ke-90. Momen ini semakin menegaskan dominasi Chelsea dalam pertandingan tersebut.
Kekalahan telak ini menjadi pelajaran berharga bagi Milan dalam persiapan mereka menghadapi musim yang akan datang. Tim harus menganalisis performa dan memperbaiki kekurangan yang tampak selama pertandingan.
Dari hasil laga ini, jelas terlihat bahwa Milan masih harus bekerja keras untuk bersaing di level tertinggi. Optimisme tetap ada, namun perlu dukungan dan konsistensi untuk meningkatkan performa secara keseluruhan.