www.metrosuara.id – Acara penyelenggaraan pembekalan bagi para Kepala dan Wakil Kepala Daerah baru saja berlangsung di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Kegiatan ini berlangsung dari Jumat (16/5) hingga Minggu (18/5), dihadiri oleh berbagai pejabat daerah yang berasal dari berbagai wilayah.
Menariknya, meskipun Jakarta menjadi lokasi penyelenggaraan acara ini, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak hadir. Hal ini disoroti dalam sesi foto bersama Ketua Umum partai, Megawati Soekarnoputri, di mana tampak bahwa Pramono Anung dan Rano Karno tidak ada di antara para peserta.
Ketua DPP menjelaskan bahwa Gubernur Pramono Anung tengah menjalankan ibadah haji, yang menjadi alasan ketidakhadirannya. “Pramono sedang pergi haji,” ungkap Ketua DPP dengan penuh rasa hormat, menandakan bahwa banyak yang menghargai keputusannya untuk menjalankan ibadah tersebut.
Sementara itu, Wakil Gubernur Rano Karno juga memberikan izin untuk tidak hadir dengan alasan yang berbeda. Ia tengah berada di festival film bergengsi di Cannes, Paris, untuk mewakili daerahnya. “Rano Karno juga sudah memberikan izin karena tengah mengikuti festival film di luar negeri,” jelas Ketua DPP.
Acara tersebut dihadiri oleh total 116 kepala daerah dan wakil kepala daerah. Namun, Ketua DPP mengakui tidak semua dapat hadir. Banyak yang disebabkan oleh berbagai komitmen lainnya atau kondisi pribadi. “Kami menyadari ada beberapa yang tidak bisa hadir karena berbagai alasan, seperti sakit atau komitmen lainnya,” tambahnya.
Dalam semangat kepemimpinan, panitia akan mengatur kembali kegiatan serupa untuk para pejabat yang tidak bisa hadir, memastikan mereka juga mendapatkan manfaat dari pembekalan yang diberikan. “Kita akan adakan lagi pembekalan untuk mereka yang berhalangan hadir agar semua dapat memperoleh informasi dan pelatihan yang sama,” katanya dengan optimisme.
Pentingnya pembekalan ini terletak pada bagaimana para kepala daerah dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik. Ada banyak hal yang berubah dalam tata kelola pemerintahan, sehingga pelatihan semacam ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap daerah dapat memberikan pelayanan terbaik kepada warganya.
Secara keseluruhan, fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas diri para pemimpin daerah agar mereka dapat bekerja lebih efisien. Momen ini juga menjadi ajang untuk berdiskusi, bertukar pikiran serta belajar dari pengalaman kolega lainnya.