www.metrosuara.id – Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tragedi menyedihkan menggemparkan komunitas setempat. Seorang pria berusia 43 tahun, Sanupo, ditemukan tak bernyawa di dasar jurang Romang Boddong, di Dusun Pangajiang, anggota keluarga dan sahabatnya merasakan kesedihan yang mendalam. Penemuan jasadnya terjadi pada hari Senin, 12 Mei 2025, setelah ia dilaporkan hilang selama hampir dua pekan, menciptakan rasa cemas di kalangan warga dan keluarganya.
Jasad Sanupo dijumpai pada kedalaman sekitar 30 meter, dan kondisi tubuhnya sangat mengenaskan. Keberadaan jasadnya di lokasi yang terpencil menimbulkan banyak pertanyaan, terutama mengenai rincian kejadian yang seharusnya mengarah pada penjelasan lebih lanjut. Keluarga korban bersama pihak kepolisian segera memutuskan untuk mengirimkan jasadnya ke Rumah Sakit Bhayangkara di Makassar guna melakukan autopsi. Proses autopsi ini diharapkan dapat membeberkan penyebab kematiannya dan mengatasi kejanggalan yang ada.
Menurut Iptu Irham, pejabat sementara Kasatreskrim Polres Gowa, hilangnya Sanupo berkaitan erat dengan insiden kecelakaan lalu lintas yang terjadi di daerah yang sama. Dalam keterangan resmi, Irham menegaskan bahwa Sanupo telah dinyatakan hilang sejak 12 hari yang lalu. Informasi yang berkembang menunjukkan bahwa ia terlibat dalam kecelakaan ketika mengendarai sepeda motor dan menabrak seorang warga.
Pasca-insiden, situasi di lokasi kejadian mulai memanas. Sanupo, yang merasa terancam, memilih untuk melarikan diri ke arah hutan di sekitar tempat kecelakaan. Meskipun warga setempat berusaha mencarinya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil hingga jasadnya ditemukan. Ketidakpastian mengenai keberadaan Sanupo selama dua minggu menciptakan keresahan bagi keluarganya, yang selalu berharap akan menemukan petunjuk tentang kondisi pria tersebut.
Keluarga Sanupo sangat berharap bahwa dengan dilakukannya autopsi, bisa ditemukan jawaban atas kematian tragis ini. Mereka mencari kejelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi saat kecelakaan dan mengapa ia memilih untuk melarikan diri. Pertanyaan-pertanyaan ini menggantung di benak mereka dan komumitas setempat, menciptakan suatu ikatan emosional yang erat antara orang-orang yang ditinggalkan dengan tragedi ini.
Kasus ini tentu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, tidak hanya dari keluarga dan warga setempat, tetapi juga dari pihak kepolisian yang berusaha mengusut tuntas kejadian yang telah menimbulkan duka mendalam. Penyelidikan ini penting untuk memberikan keadilan bagi Sanupo dan keluarganya agar mereka bisa menerima apa yang terjadi dan menemukan kedamaian setelah tragedi ini.
Dengan latar belakang fakta yang terjadi, diharapkan bahwa masyarakat akan lebih waspada dan hati-hati terhadap insiden serupa di masa depan. Kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja, terutama dalam menangani situasi darurat dan kecelakaan yang sering kali tidak terduga. Sambil menunggu hasil autopsi, semua pihak diharapkan untuk terus bersatu dan memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka ini.