www.metrosuara.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dalam sistem transportasi yang menjawab kebutuhan masyarakat. Salah satu langkah signifikan mereka adalah memodifikasi kereta penumpang kelas ekonomi khusus untuk petani dan pedagang, yang diharapkan dapat memperlancar distribusi hasil pertanian serta barang dagangan.
Modifikasi ini dilakukan di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng, dengan fokus utama pada kemudahan akses dan kenyamanan penumpang. Kereta ini dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas petani dan pedagang, memudahkan mereka dalam membawa barang tanpa merasa terbatasi.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa ide untuk membuat kereta ini berawal dari diskusi teknis yang dilakukan sejak Mei 2024. Setelah melalui proses panjang, kereta ini kini benar-benar diubah agar sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan para pengguna.
Inovasi Dalam Desain Kereta untuk Memfasilitasi Mobilitas
Desain kereta baru ini menekankan pada kemudahan akses dan luas ruang angkut. Penataan tempat duduk yang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta menciptakan ruang tengah yang cukup besar untuk menampung hasil pertanian maupun dagangan lainnya.
Dengan modifikasi ini, penumpang dapat bergerak dengan lebih leluasa di dalam kereta. Keberadaan ruang yang lebih lapang dianggap sangat penting untuk memfasilitasi mobilitas, terutama ketika mengangkut barang-barang besar.
Pihak KAI juga menambahkan bahwa penyesuaian sudut pandang dalam merancang kereta ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi penumpang. Ruang yang lebih nyaman diharapkan dapat membuat perjalanan menjadi lebih efisien.
Perubahan Detail Teknis untuk Kebutuhan Khusus
Banyak detail teknis yang disesuaikan dengan keperluan kereta ini. Misalnya, lebar pintu bordes yang diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, yang bertujuan untuk mempermudah pengangkutan barang. Hal ini adalah salah satu inovasi yang diharapkan dapat mengatasi masalah selama proses boarding dan unloading barang.
Selain itu, sekat partisi dan bordes telah dihilangkan untuk memperlancar akses barang dan mendukung mobilitas penumpang. Dengan mengurangi jumlah kursi menjadi 73, kereta ini memberikan lebih banyak ruang untuk kegiatan pengangkutan lainnya.
Toilet tetap disediakan satu unit per kereta, sementara rak bagasi juga tetap dipertahankan untuk kenyamanan penumpang. Penyesuaian ini merupakan hasil dari riset mendalam tentang preferensi pengguna, yang menginginkan kombinasi antara kenyamanan dan efisiensi.
Uji Coba dan Proses Pengujian Kereta Baru
Kereta Petani-Pedagang telah masuk tahap pengujian, dengan uji statis yang dilakukan pada 14–15 Agustus 2025. Pengujian ini dilaksanakan di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng untuk memastikan bahwa semua modifikasi berjalan dengan lancar.
Setelah uji statis, uji dinamis dilanjutkan pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng–Lamongan. Proses pengujian ini penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang saat menggunakan kereta baru ini.
Tim dari PT Kereta Api Indonesia berharap bahwa hasil dari pengujian ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk melakukan penyesuaian terakhir sebelum kereta resmi beroperasi. Ini merupakan langkah maju dalam inovasi layanan transportasi yang lebih baik.