www.metrosuara.id – Di Makassar, pihak kepolisian tengah melakukan investigasi mendalam terkait dugaan pelanggaran yang melibatkan anggota mereka dalam seleksi Calon Siswa (Casis) Bintara. Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, di tengah kegiatan kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Didik mengungkapkan bahwa saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung. “Kita sedang menunggu hasil pemeriksaan untuk menentukan sejauh mana keterlibatan anggota kami,” ungkap Didik dalam sesi wawancara dengan media pada tanggal 15 Mei 2025.
Dia juga menjelaskan bahwa keputusan terkait sanksi atau tindakan akan diambil setelah hasil pemeriksaan dikeluarkan. Terdapat informasi yang beredar mengenai tarif yang bervariasi, antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta, yang diduga dibayarkan oleh sejumlah oknum untuk mendapatkan bantuan dalam proses seleksi.
“Penyelidikan masih berlangsung, dan kami sangat serius dalam menangani masalah ini,” tegas Didik. Komitmen untuk menjaga integritas penerimaan Casis Bintara sangat ditekankan dalam proses ini. Polda Sulsel menegaskan bahwa seleksi dilakukan tanpa adanya campur tangan dari pihak luar, sesuai dengan pakta integritas yang telah ditandatangani.
Didik memastikan bahwa semua proses penerimaan dilakukan dengan transparan. “Kami ingin menunjukkan bahwa Polda akan selalu berusaha menjaga keputusan yang adil dan bersih dalam setiap aspek seleksi,” tambahnya. Dalam hal ini, tindakan tegas telah diambil, termasuk penangkapan pihak-pihak yang terlibat.
Bahkan, beberapa Calon Siswa yang terbukti menggunakan bantuan dari anggotanya telah didiskualifikasi. “Ada kasus di mana mereka meminta bantuan ke personel dengan pangkat Bripda, dan informasi yang didapatkan dikirim melalui platform bernama Chat GPT,” imbuhnya, menyoroti perlunya kehati-hatian pada setiap langkah dalam proses seleksi.
Situasi ini menjadi penting untuk diantisipasi, agar ke depannya tidak ada lagi kasus serupa yang merusak citra institusi kepolisian. Dengan adanya tindakan ini, diharapkan publik bisa lebih percaya terhadap proses seleksi yang berlangsung dan bahwa setiap Calon Siswa mempunyai peluang yang sama tanpa intervensi dari pihak manapun.
Dalam konklusi, Polda Sulsel berkomitmen untuk terus menjaga kebersihan dan keadilan dalam setiap proses rekrutmen. Dengan dukungan dari masyarakat dan transparansi dalam tindakan, diharapkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dapat terus meningkat, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bisa diandalkan.