www.metrosuara.id – Belakangan ini, nama mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi dan pecinta dunia politik. Banyak yang berharap agar Ia bisa memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai Ketua Umum.
Menanggapi isu tersebut, Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga menjabat di bidang Ideologi dan Kaderisasi, menyatakan dukungannya. Ia menyebutkan bahwa menjadi Ketua Umum PSI merupakan hak Jokowi sebagai individu yang telah putus hubungan politik dengan partainya.
Djarot menjelaskan, “Oh, itu urusannya Pak Jokowi. Toh, dia bukan lagi kader PDI Perjuangan.” Ujarannya menggambarkan bahwa langkah Jokowi untuk bergabung dengan PSI adalah hal yang sepenuhnya bisa dipilihnya. Mantan Bupati Blitar tersebut juga menegaskan bahwa Jokowi sudah tidak memiliki ikatan dengan PDIP, sehingga tidak ada halangan untuk bergabung dengan partai lain.
“Sudah dipecat dari PDIP. Jadi silakan saja,” lanjut Djarot, menambahkan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya ada di tangan Jokowi. Ia juga menyatakan bahwa PSI memiliki otonomi untuk menentukan kepemimpinan mereka sendiri.
Sebelumnya, PSI telah merencanakan untuk menggelar Pemilu Raya pada tahun 2025 untuk memilih Ketua Umum partai yang terkenal dengan warna merah tersebut. Pendaftaran kandidat telah dibuka sejak 13 Mei 2025, dari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB di Basecamp DPP PSI yang terletak di Jakarta.
Syarat bagi calon Ketua Umum PSI cukup ketat. Mereka harus memiliki kartu keanggotaan partai dan mendapatkan dukungan dari 5 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) serta 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di tingkat kabupaten atau kota. Kebijakan ini menunjukkan keseriusan PSI dalam memilih pemimpin yang tepat dan mendapat dukungan dari berbagai lapisan anggota.
Ariyo Bimmo, juru bicara PSI, mengungkapkan bahwa suara dari bawah telah lama mencerminkan keinginan untuk melihat Jokowi memimpin partai tersebut. Ini menunjukkan bahwa ekspektasi terhadap mantan presiden masih tinggi, dan banyak anggota PSI yang percaya akan kepemimpinan Jokowi dalam membawa partai menuju kesuksesan di Pemilu mendatang.